Tanjung Harap

Serba Jadi, 14 Agustus 2024 — Rendahnya literasi mengenai kebudayaan dan keberagaman suku di kalangan siswa SMP Negeri 1 Serba Jadi menjadi perhatian serius di Serdang Bedagai. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan sejumlah guru dan siswa, diketahui bahwa pemahaman terhadap budaya lokal serta keragaman suku di wilayah tersebut masih sangat minim.

Hasil turun lapangan menunjukkan bahwa mayoritas siswa tidak memiliki pemahaman mendalam mengenai kebudayaan suku-suku lokal, termasuk adat istiadat, bahasa, dan nilai-nilai tradisional yang menjadi bagian dari warisan budaya daerah. Hal ini berdampak pada rendahnya apresiasi dan pemahaman mereka terhadap keberagaman budaya yang ada di sekitar mereka.

Menurut data hasil lapangan kami, siswa SMPN 1 masih kurang memahami tentang beberapa suku yang ada di Sumatera Utara. Masih terdapat beberapa suku yang asing dan bahkan tidak pernah didengar oleh siswa tersebut. Minimnya literasi pada siswa saat kami melakukan sosialisasi tentang pengenalan Etnis sangat disayangkan, akan tetapi antusias siswa sangat tinggi. Siswa sering kali lebih familiar dengan budaya populer dari luar negeri daripada budaya lokal mereka sendiri. Ini adalah tantangan besar bagi generasi muda dan jika kurangnya literasi pada generasi muda terus menerus, kebudayaan akan menghilang perlahan. 

Kondisi ini semakin diperparah dengan minimnya kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada pengenalan dan pelestarian budaya lokal. Kegiatan-kegiatan seperti pementasan tari tradisional, lomba kerajinan tangan, atau diskusi mengenai adat istiadat jarang sekali diadakan. Akibatnya, siswa cenderung tidak memiliki platform untuk mempelajari dan mengapresiasi budaya mereka sendiri. Pendidikan budaya harus dimulai dari sekolah, karena di sinilah generasi muda kita dibentuk.